Kamis, 28 Januari 2016

Jajangmyeon

Jajangmyeon (atau jjajangmyeon) adalah jenis Masakan Korea yaitu mi saus pasta kacang kedelai hitam. Jajangmyeon dipengaruhi kuliner Tionghoa, dan orang Tiongkok biasa menyebutnya Zhajiangmian (炸醬麵). Jajang artinya saus goreng, dan myeon artinya mie.
Jajangmyeon menggunakan mie tebal yang terbuat dari tepung gandum.
Saus jajangmyeon dibuat dari pasta kacang kedelai hitam yang disebut chunjang (hangul: 춘장; hanja: ) yang ditambahkan dengan bawang merah cincang, zucchini dan daging merah atau makanan laut. Ketika memasak saus biasanya ditambahkan cornstarch (sejenis pati yang terbuat dari tepung jagung) agar saus jadi kental. Pasta kacang kedelai (chunjang) dibuat dari kedelai yang dipanggang (dibakar). Oleh karena itu, jajang mengandung arti saus yang digoreng walau sebenarnya saus dimasak dengan cara direbus.

Variasi

Jajangmyeon memiliki variasi yang lain seperti ganjajangmyeon (간자장면) atau jajangmyeon yang disajikan dengan mie yang sausnya terpisah (tidak dicampur). Variasi lainnya adalah samseon jajangmyeon (삼선자장면) yang menggunakan sausnya dengan campuran makanan laut seperti teripang, cumi-cumi dan udang, tapi tidak pernah menggunakan ikan. Sedangkan Samseon ganjajangmyeon(삼선간자장면) komposisinya terdiri dari mie dengan saus yang berisikan makanan laut tapi juga tidak dicampurkan dengan mienya.
Dalam kebiasaan sehari-hari orang Korea tidak menyebutkan kata myeon, mereka hanya menyebutkan kependekannya saja seperti jajangganjajangsamseon jajang atau samseon ganjajang.
Jenis makanan lain yang menggunakan saus jajang adalah jajangbap yang terdiri dari saus jajang yang disajikan dengan nasi. Biasanya orang Korea mencampurkannya dengan nasi goreng yang disebut bokeumbap. Sebagai makanan tambahan disajikan jugadanmuji (lobak cina).

Sejarah

Jajangmyeon sebenarnya berasal dari kuliner Tionghoa (wilayah Beijing) yaitu zhajiangmian, tapi memiliki rasa yang berbeda dengan jajangmyeon dari Korea.
Di Beijing, jajangmyeon asli disajikan dengan saus yang beraneka macam dengan lebih memakai daging babi dibanding variasi dari Korea yang menggunakan banyak isi dari makanan laut. Jajangmyeon dan zhajiangmian juga memiliki komposisi saus yang hampir sama, namun saus jajangmyeon lebih kental dan hitam.

Bibimbap

Bibimbap adalah masakan Korea berupa semangkuk nasi putih dengan lauk di atasnya berupa sayur-sayuran, daging sapi, telur, dan saus pedas gochujang. Namanya secara harafiah berarti "nasi campur" yang berasal dari kata 비빔 (campur) dan 밥 (nasi). Sebelum dimakan, nasi dan lauk diaduk menjadi satu.
Bibimbap memiliki variasi yang banyak menurut daerahnya di Korea. Kota Jeonju di Jeolla Utara adalah kota asal variasi bibimbap daerah yang paling terkenal di Korea yang dinamakan "Jeonju Bibimbap". Terdapat beberapa teori mengenai asal usul bibimbab, salah satunya ada yang mengatakan bahwa makanan ini dibuat dari sesaji yang dipersembahkan kepada arwah leluhur. Sehabis melaksanakan jesa, orang-orang saling berbagi makanan sesaji dan mencampurkannya dalam mangkuk. Ada pula makanan sejenis yang dinamakan heotjesabap atau "makanan sehabis jesa". 
Bibimbap yang dihidangkan dalam mangkuk dari batu yang sudah dipanaskan disebut Dolsot Bibimbap (돌솥 비빔밥, "dolsot" berarti "mangkuk batu"). Panas dari mangkuk batu akan mematangkan telur mentah yang diletakkan di atas nasi sebagai lauk. Sebelum nasi dimasukkan, minyak wijen dituangkan di dasar mangkuk batu agar terbentuk lapisan kerak nasi yang harum dan garing di dasar mangkuk.
Inilah makanan yang paling sering muncul di drama-drama Korea. Setiap nonton drama Korea, makanan yang satu ini gak bakalan ketinggalan, selalu muncul dan bikin kita ngiler. Apalagi kalo ngeliat ekspresi pemainnya yang lagi makan bibimbap, aduuuhh, bikin kita sirik. Ya, nama makanan itu adalah Bibimbap. Apa sih Bibimbap itu? Bibimbap atau biasa di sebut nasi campur, adalah salah satu makanan khas Korea yang isinya nasi putih, dan sayur-sayuran, yang di campurjadi satu dalam sebuah mangkuk. Nama Bibimbap sendiri berasal dari kata Bibim yang artinya campur dan bap yang artinya nasi.
Sayuran atau isi yang biasanya dicampur buat bikin Bibimbap itu adalah timun Jepang yang dipotong kecil-kecil kaya korek api, bayam, lobak, pasta kedelai, jamur, gosari, selada dan juga rumput laut kering/nori. Selain sayuran, bahan campuran bibimbap, ada daging sapi dan telur mentah. Tapi, kalo emang gak ada nasi, bisa diganti sama ayam. Karna namanya nasi campur, makanya semua bahan-bahannya diaduk sampai merata.
Oiya, bibimbap juga pake sambal yang namanya gochujang atau pasta cabai. Nah, sambal ini nih yang bikin warnan bibimbap jadi merah dan rasanya sangat pedas. Bibimbap bisa di simpan di kulkas, soalnya makanan ini bisa dimakan saat panas ataupun dingin.

Kamis, 21 Januari 2016

Kimbab 


Kimbab atau yang biasa disebut juga sebagai gimbap merupakan makanan khas Korea yang terbuat dari rumput laut (kim atau gim) dan nasi (bap). Makanan ini sekilas mirip dengan makanan khas Jepang yaitu Sushi. Kimbap memang terinspirasi dari futomaki (makizushi) yang dibawa oleh orang Jepang ketika mereka menjajah Korea pada tahun 1910-1945.

Akan tetapi terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara sushi dan kimbap. Sushi biasanya disajikan dengan cuka dan bumbu lainnya sedangkan kimbab nasinya sudah diberi bumbu sehingga lebih terasa gurih. Kimbab juga bisa dimakan secara langsung tanpa perlu cuka dan semacamnya.

Kimbab ini bukanlah makanan mewah karena anda akan dengan mudah menemukannya di jalanan Korea. Biasanya kimbap dijadikan sebagai perbekalan untuk sekolah,piknik,dan lainnya. Kimbab juga bisa disajikan dengan makanan lainnya seperti danmuji dan kimchi.

Sejarah kimbab 


Tidak diketahui asal-muasal gimbap. Ada yang mengatakan bahwa makanan ini diadaptasikan dari sushi Jepang. Namun, faktanya gimbap adalah makanan rakyat yang murah dan dibuat dari bahan yang sederhana. Berdasarkan buku Dongguk Sesigi yang ditulis pada zaman Dinasti Joseon, terdapat makanan yang dinamakan bokssam (bungkusan keberuntungan) yang dibuat dari nasi gulung yang dibungkus kim (rumput laut kering). Bokssam adalah makanan ringan yang dibuat untuk dimakan ketika berpiknik atau sebagai bekal perjalanan. Di tengah-tengah variasi baru gimbap yang saat ini bermunculan, terdapat gimbap yang dianggap paling asli di Korea, yaitu Chungmu gimbap yang berasal dari Chungmu di pesisir selatan Semenanjung Korea. Chungmu gimbap tidak memiliki isi melainkan hanya berupa nasi gulung rumput laut yang disajikan dengankimchi dan cumi-cumi.

Apa Beda Gimbap Korea dan Sushi Jepang?

Bahan-bahan kimbab


Bahan utama untuk membuat kimbab adalah nasi dan rumput laut. Di dalamnya biasanya ditambahkan aneka macam isian seperti daging ayam,daging sapi,ikan,telur,dan sayuran. Sayuran yang biasanya digunakan ialah mentimun,bayam,wortel,dan danmuji.

Selain berbagai macam bahan tradisional di atas, saat ini kimbab juga banyak menggunakan bahan yang lebih modern seperti keju,gurita,dan tuna. 

Di Korea juga terdapat beberapa jenis kimbab yang cukup populer seperti :
  • Samgak kimbab, yaitu kimbab berbentuk segitiga yang banyak dijual di supermarket di Korea Selatan.
  • Chungmu kimbab, yaitu kimbab yang hanya dibuat dari nasi saja. Kimbab berasal dari kota Chungmu ini bentuknya lebih tipis dan biasanya tidak diberi bumbu pada permukaannya. Chungmu kimbab biasanya dihidangkan bersama dengan kolddugi muchim. 
  • Chamchi kimbab, yaitu kimbab yang berisi tuna, wijen, dan mayonese.
  • Mayak kimbab, yaitu kimbab yang biasanya ditemukan di Gwangjang Market di Seoul. Konon, orang yang memakan kimbab ini akan ketagihan karena saking nikmatnya mayak kimbab ini.


Kimchi

Kimchi

        Kimchi adalah makanan tradisional Korea, salah satu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah.
Sayuran yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Di zaman dulu, kimchi diucapkan sebagai chim-chae (Hangul: 침채; Hanja: 沈菜) yang berarti "sayuran yang direndam."
Di Korea, kimchi selalu dihidangkan di waktu makan sebagai salah satu jenis banchan yang paling umum. Kimchi juga digunakan sebagai bumbu sewaktu memasak sup kimchi (kimchi jjigae), nasi goreng kimchi (kimchi bokkeumbap), dan berbagai masakan lain.

Sejarah

Literatur tertua yang memuat tentang kimchi adalah buku puisi Tiongkok berjudul Sikyeong (hangul:시경 hanja:詩經). Pada waktu itu, kimchi disebut "Ji" sebelum nantinya dikenal sebagai "chimchae".
Asinan berwarna hijau merupakan bentuk awal kimchi sewaktu cabai belum dikenal di Korea. Setelah dicampur dengan garam, sayuran seperti kubis dimasukkan ke dalam guci tanah liat setelah diberi garam, dan dipendam di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak tersedia di musim dingin. Orang Korea baru mengenal cabai berkat jasa pedagang Portugis dari Jepang yang datang ke Korea pada abad ke-16.
Pedagang Portugis menyebarluaskan cabai ke seluruh dunia. Kapal-kapal Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai di India pada tahun 1498. Selanjutnya, cabai asal Amerika Selatan dibawa ke Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika atau langsung menyeberangi Samudra Pasifik. Pada tahun 1540, pedagang Portugis sudah berdagang di Indonesia dan cabai dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian. Pedagang Portugis baru sampai di Jepang dan Korea pada tahun 1549. Filipina mendapat giliran mengenal cabai pada tahun 1564 sewaktu dilewati jalur perdagangan kapal Spanyol yang membawa cabai ke kepulauan Melanesia dan kawasan Mikronesia.
Resep asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan tahun 1670, tapi tidak menggunakan cabai. Di dalam catatan sejarah abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimchi, sedangkan cabai sebagai bahan kimchi mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian (menurut perkiraan 200 tahun kemudian). Sebelum abad ke-19, kimchi hanya dibuat dari sayuran asli Korea karena sawi putih kemungkinan besar tidak dikenal di Korea sampai abad ke-19.

Bahan-Bahan untuk membuat kimchi

         Kimchi dibuat dari beraneka ragam bahan sesuai dengan jenis kimchi dan selera orang yang membuatnya. Kimchi yang paling dikenal di luar Korea adalah baechu kimchi yang dibuat dari sawi putih (배추, baechu) dan lobak (무, mu) dicampur bawang putih (마늘, maneul), cabai merah (빨간고추, ppalgangochu), daun bawang (파, pa), cumi-cumi (오징어 ojingeo), tiram (굴, gul) atau makanan laut lain, jahe (생강, saenggang), garam (소금,sogeum), dan gula (설탕, seoltang).
Museum Kimchi Pulmuone yang ada di Seoul mencatat 187 jenis kimchi, mulai dari kimchi zaman dulu hingga kimchi zaman sekarang. Variasi kimchi yang mudah dikenali, misalnya: ggakdugi (깍두기) dengan bahan utama lobak dipotong berbentuk kubus, kimchi ketimun yang disebut oisobaegi (오이소박이), dan kkaennip (깻잎) berupa susunan daun perilla yang direndam dengan kecap asin, cabai merah, bawang putih, dan daun bawang.
Bakteri laktobasilus yang berperan dalam proses fermentasi kimchi menghasilkan asam laktat dengan kadar yang lebih tinggi daripada yogurt.
         Di Korea dikenal lemari es khusus untuk kimchi. Sebagian besar orang Korea membuat kimchi dalam jumlah banyak sewaktu panen sawi putih di musim dingin sehingga perlu lemari es khusus untuk menyimpan persediaan kimchi selama setahun.
Orang Korea sering mengucapkan "kimchi" sewaktu berfoto agar terlihat sedang tersenyum sebagai pengganti kata "cheese" yang sering diucapkan penutur bahasa Inggris.